Mengapa harus puisi, Mathar? - Apakah kau bertanya padaku? Mengapa bulan harus muncul? Mengapa hujan harus turun? Mengapa parfum harus wangi? Apakah kau bertanya padaku? Mengapa takdir itu turun? Aku adalah tumbuhan alami Burung yang bebas Semilir angin yang sejuk Tempat berpulang Dan air matanya bergulir
Novel ini berisi perpaduan kemampuan pola berpikir rasional, sentuhan lembut emosional, dan kepongahan modernitas yang bermuara pada pencarian jati diri. Kelancaran bertutur yang tidak menggurui sangat mencerahkan jiwa, menguatkan logika, dan menenangkan sekaligus menyenangkan. Simak selengkapnya dalam novel Sajadah Nabi di Langit Melbourne ini.
Di Timur Tengah, bentuk-bentuk Islam yang kuat semakin populer dan semakin aktif dalam politik. Dari Brazil hingga El Salvador, Evangelikalisme Protestan menyebar dengan keberhasilan yang besar, menanamkan gairah spiritual dan suci di seluruh Amerika Latin. Pantekostalisme juga berkembang—dengan hebat—dan tidak hanya di seluruh Amerika Latin, tetapi juga di Afrika bahkan China. Di Filipina,…
Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Sal…