Seyyed Hoseein Nasr, seorang filsuf islam yang lahir pada 17 April 1933 M, di Theran, Iran, dari keluarga Ahl al-Bayt yang terpelajar, merasa sangat khawatir dengan kondisi moderen atau zaman sekarang ini, dimana ilmu pengetahuan yang harusnya dijadikan sebagai media pendekatan diri kepada Allah SWT, dan membuktikan kebesaran Nya, justru berbalik menjadi menjauhinya. Padahal dalam tradisi islam…
Novel ini berisi perpaduan kemampuan pola berpikir rasional, sentuhan lembut emosional, dan kepongahan modernitas yang bermuara pada pencarian jati diri. Kelancaran bertutur yang tidak menggurui sangat mencerahkan jiwa, menguatkan logika, dan menenangkan sekaligus menyenangkan. Simak selengkapnya dalam novel Sajadah Nabi di Langit Melbourne ini.
Sejarah ilmu kalam pada mulanya adalah sejarah tentang perkembangan pemikiran dan penalaran. Lalu, seiring berjalannya waktu, sejarah ilmu kalam penuh dengan intrik dan kritik, sanggahan, bahkan perang pemikiran yang menjurus pada “saling mengafirkan” antara satu mazhab dengan mazhab lainnya. Buku Al-Kasf ‘an Manahij al-Adillah fi Aqa’id Millah ini berbicara tentang kritik Ibnu Rusyd…
Sepintar apa pun seseorang, namun ia tidak memiliki adab, gugurlah nilai semua pengetahuannya; tak dapat dijadikan rujukan, takkan pula memproduksi kebaikan-kebaikan. Bahkan amal-amal ibadahnya pun tak bernilai apa-apa bila tidak dihiasi dengan adab. Hal ini karena adab merupakan pondasi agama. Aku diutus hanya untuk memperbaiki adab-adab (yang baik), sabda Kanjeng Nabi Saw. Tentang pentingnya …
Di Timur Tengah, bentuk-bentuk Islam yang kuat semakin populer dan semakin aktif dalam politik. Dari Brazil hingga El Salvador, Evangelikalisme Protestan menyebar dengan keberhasilan yang besar, menanamkan gairah spiritual dan suci di seluruh Amerika Latin. Pantekostalisme juga berkembang—dengan hebat—dan tidak hanya di seluruh Amerika Latin, tetapi juga di Afrika bahkan China. Di Filipina,…
Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Sal…
Hingga sekarang, masih banyak orang yang menuding al-Ghazali sebagai biang keladi atas hancurnya tradisi rasionalisme dalam Islam. Padahal, kenyataannya tidaklah begitu bila kita coba membaca pemikiran al-Ghazali dalam posisinya sebagai metode, bukan sebagai hasil. Letakkan pemikiran al-Ghazali di altar kesucian dalam posisinya sebagai metode dalam menemukan kebenaran, maka kita akan paham bahw…
Islam ideologis dan Islam kultural merupakan “rumah besar” Islam Indonesia era modern. Di dalam dua rumah itu, ternyata kita menemukan varian “label” yang cukup heterogen: tradisionalis, modernis, neo-modernis, post-tradisionalis, liberal, revivalis-puritan, Islamis, modernis-reformis, dan lain-lain. Namun, di dalam buku ini, kita akan melihat bahwa tipologi tersebut sebenarnya cukup lo…